Pages

Thursday, 15 September 2011

Sukhoi Su-33

Sukhoi Su-33
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sukhoi Su-33 (kode NATO: Flanker-D) adalah pesawat tempur angkatan laut yang dikembangkan oleh Sukhoi pada tahun 1982 untuk dipakai di atas kapal induk. Pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27, dan sebelumnya diberi nama Su-27K. Perbedaan Su-27 dengan Su-33 adalah Su-33 dilengkapi peralatan untuk diluncurkan dan mendarat di kapal induk (seperti cantolan belakang dan sayap lipat), dapat dipasang canard, dan dapat mengisi bahan bakar di udara. Sesuai dengan misinya, pesawat ini bisa dianggap sebanding dengan F-14 Tomcat Amerika Serikat, sedangkan MiG-29K 'Fulcrum-D' sebanding dengan F/A-18 Hornet.
Su-33 yg sedang parkir di kapal induk Russia Admiral Kuznetsov

Sejarah


Sukhoi Su-33 adalah versi kapal induk dari Su-27 yang semula didesain untuk beroperasi pada kapal induk utama Uni Soviet. Untuk memenuhi kebutuhan operasi di kapal induk, su-33 mempunyai airframe yang lebih kuat, anti korosi, roda penangkap, mesin yang lebih bertenaga dan sayap yang dapat ditekuk untuk kemudahan penyimpanan di atas kapal induk. Su-33 juga merupakan varian Su-27 pertama yang memakai canard untuk meningkatkan manuberabilitas serta mengurangi jarak take-off dan kecepatan saat mendarat.


Su-27K, desain awal dari Su-33, pada awalnya dikembangkan untuk AL Soviet bersama dengan MiG-29K. Diharapkan kedua pesawat ini digunakan untuk operasi kapal induk. Akan tetapi, ehancuran Uni Soviet meninggalkan hanya satu Kapal induk kelas Kuznetsov , sehingga hanya satu pesawat yang diputuskan untuk dikembangkan. Walaupun lebih mahal dan ukurannya lebih besar (sehingga sedikit pesawat yang akan muat dalam kapal induk), AL Soviet memilih Su-27K. Sekitar 24 pesawat yang sekarang dikenal sebagai Su-33 oleh Sukhoi. Sayangnya, karena kekurangan dana menyebabkan Soviet tidak lagi memakai kapal induk dan pesawat ini sekarang beroperasi dari pangkalan dekat pantai. Pengembangan selanjutnya adalah pesawat latih dua tempat duduk Su-27KUB atau Su-33UB yang memiliki susunan tempat duduk berdampingan seperti Su-34.

background Su-33 dan Mig-29K di kapal induk Admiral Kuznetsov

Operator

 Rusia
take off

Spesifikasi (Su-33)

 

Karakteristik umum


  • Kru: 1
  • Panjang: 21,94 m
  • Lebar sayap: 14,70 m
  • Tinggi: 5,93 m
  • Luas sayap: 62,0 m²
  • Bobot kosong: 18.400 kg
  • Bobot terisi: 29.940 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 33.000 kg
  • Mesin:AL-31F afterburning turbofans
    • Dorongan kering: 7.600 kgf masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 12.500 kgf masing-masingWingspan, wings folded: 7,40 m (24,25 kaki)

Kinerja



  • Maximum turn: +8 g[3] (+78 m/detik²)
  • Landing speed: 235-250 km/jam (145-155 mil/jam)

Persenjataan


  • 1 × 30 mm GSh-30-1 cannon dengan 150 rounds
  • Hingga 6.500 kg (14.300 lb) munisi pada dua belas cantelan eksternal, termasuk:

Sukhoi PAK FA

Sukhoi PAK FA


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sukhoi T-50 PAK FA adalah jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Sukhoi OKB untuk Angkatan Udara Rusia. Pembuat pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur Mig-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, Sukhoi T-50 juga dijadikan sebagai dasar untuk proyek Sukhoi HAL FGFA yang bertujuan mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara India.
Sukhoi T-50 sengaja dirancang untuk menandingi jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Penerbangan perdana Sukhoi T-50 dilakukan pada tanggal 29 Januari 2010. Kemudian disusul dengan penerbangan kedua pada tanggal 12 Februari 2010. Dan hingga pada tanggal 31 Agustus 2010, PAK FA Sukhoi T-50 sudah 17 kali melakukan penerbangan.
Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan, telah memproyeksikan pemasaran 1.000 unit Sukhoi T-50 PAK FA dalam waktu empat dekade ke depan. Pembuatan jet tempur siluman ini akan dilakukan berdasarkan kerja sama Rusia dengan India. Kedua negara tersebut masing-masing akan memiliki 200 unit Sukhoi T-50, sedangkan 600 unit berikutnya akan dijual kepada negara-negara lain. Pada tahap pertama Angkatan Udara India akan memperoleh 50 unit pesawat versi satu crew (versi Rusia) sebelum pengembangan Sukhoi T-50 dengan 2 crew yang akan dikembangkan pada proyek FGFA. Sedangkan Departemen Pertahanan Rusia akan membeli 10 unit pada produksi tahap pertama di tahun 2012, kemudian disusul pembelian 60 unit pada tahun 2016.
Sementara itu Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Sukhoi, telah memproyeksikan bahwa Vietnam akan menjadi negara kedua setelah Rusia dan India yang akan membeli produk Sukhoi T-50 PAK FA ini. Jet tempur ini diharapkan memiliki masa operasional sekitar 30 hingga 35 tahun.

Proses pembuatan Sukhoi PAK FA

Produksi

Pada dasawarsa 1980an, saat Uni Sovyet membutuhkan pesawat tempur baru untuk menggantikan Mig-29 dan Su-27, dua proyek pengembangan jet tempur baru telah diusulkan untuk memenuhi kebutuhan ini. Kedua proyek tersebut menghasilkan pesawat tempur Su-47 buatan Sukhoi dan MiG 1.44 buatan Mikoyan. Selanjutnya pada tahun 2002 Sukhoi terpilih untuk mengembangkan jet tempur baru. Hasilnya adalah PAK FA Sukhoi T-50 yang merupakan perpaduan teknologi tempur udara dari Su-47 dan Mig 1,44. Desain ini disetujui oleh Departemen Pertahan Rusia pada musim panas tahun 2009.
Pengembangan sistem avionik pada jet tempur baru ini telah melibatkan Ramenskoye Instrument Building Design Bureau, Tikhomirov Scientific Research Institute of Instrument Design, Ural Optical and Mechanical Plant, Polet firm, dan Central Scientific Research Radio Engineering Institute. Sementara untuk pembuatan mesin Sukhoi T-50 dipercayakan kepada NPO Saturn.
Pada tanggal 8 Agustus 2007, Alexander Zelin dari Angkatan Udara Rusia melaporkan bahwa pengembangan pesawat jet tempur generasi kelima ini telah memasuki tahap akhir dan prototipe pertama sudah siap untuk melakukan uji coba terbang. Dan meloncat beberapa waktu kemudian, tepatnya pada 11 September 2010 lalu, media Business Standard dari India melaporkan bahwa para perunding yang mewakili Rusia dan India telah menyepakati kontrak desain awal guna mendapatkan persetujuan dari kabinet. Untuk kesepakatan ini, kedua negara setuju untuk mengalirkan dana masing-masing sebesar US$.6 miliar guna menangani proyek FGFA yang bakal membutuhkan waktu antara 8 hingga 10 tahun.

Penerbangan PAK FA

Penerbangan perdana

Penerbangan perdana Sukhoi T-50 PAK FA yang awalnya direncanakan akan dilakukan pada awal 2007 ternyata gagal disebabkan oleh kendala teknis. Kepala Angkatan Udara Rusia, Alexander Zelin, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2009, kendala teknis tersebut belum berhasil dipecahkan solusinya. Akhirnya Su T-50 bisa melesat di udara pertama kali pada tanggal 29 Januari 2010. Bertindak sebagai pilot pada penerbangan perdana ini adalah Sergey Bogdan yang membawa Su T-50 terbang selama 47 menit. Menurut rencana, prototipe Su T-50 akan dipamerkan pada MAKS Airshow tahun 2011.

 Perbandingan desain Sukhoi PAK FA dengan F-22 Raptor

Desain

Meskipun sebagian besar informasi tentang Sukhoi T-50 PAK FA telah diumumkan secara luas, namun sebagian kalangan meyakini bahwa masih ada beberapa fakta yang disembunyikan. Misalnya kemampuan supercruise (mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner), persenjataan berupa misil udara ke udara dan udara ke permukaan, rudal anti kapal laut, radar AESA dengan elemen 1.500 array yang kabarnya memiliki kecerdasan buatan. Bahan komposit yang digunakan pada Sukhoi T-50 diperkirakan mencapai 25% dari keseluruhan berat pesawat dan sekitar 75% merupakan pelapis permukaan badan pesawat. Badan pesawat juga terdiri dari 75% titanium. Dilaporkan juga bahwa pesawat siluman buatan Rusia ini memiliki kemampuan maneuver yang melebihi F-22 Raptor.

 Sistem avionik dan mesin Sukhoi PAK FA

Sistem Avionik

Radar kompleks PAK FA SH121 memiliki tiga radar X-Band AESA yang terpasang pada bagian depan dan sisi pesawat. Kemudian didukung juga oleh radar L-Band yang terpasang pada permukaan sayap yang terbukti telah meningkatkan efektivitas terhadap target VLO yang dioptimalkan pada frekuensi X-Band. Pesawat tempur ini juga memiliki IRST IR / search optik dan sistem pelacakan. Sementara itu, Hindustan Aeronautics Ltd dikabarkan akan menyediakan sistem navigasi dan sistem komputer misi.

Mesin

Pada penerbangan perdana, Sukhoi T-50 PAK FA menggunakan mesin 117S (AL-41F1A) yang mampu memberikan daya dorong hingga 142 kN. Mesin ini mampu menghasilkan gaya dorong lebih besar dan memiliki sistem otomatisasi yang kompleks, untuk memfasilitasi mode penerbangan seperti manuver.

Uji coba penerbangan Sukhoi PAK FA

Uji Penerbangan

Pada rekaman video penerbangan perdana menunjukkan bahwa PAK FA Su T-50 tidak memiliki kemudi konvensional seperti ekor vertikal yang dapat digerakkan. Sebagai gantinya digunakan ekor V seperti yang digunakan oleh jet tempur YF-23 buatan Northrop dan dilengkapi dengan ekor horizontal sebagai stabilisator seperti yang digunakan pada F-22 Raptor.

Spesifikasi Sukhoi PAK FA

Spesifikasi

Berhubung Sukhoi T-50 masih dalam proses pengembangan, maka spesifikasi dibawah ini hanyalah gambaran awal yang diambil dari berbagai informasi yang sudah beredar.

Karakteristik umum

  • Kru: 1/2 untuk versi India
  • Panjang: 22.0 m
  • Lebar sayap: 14.2 m
  • Tinggi: 6.05 m
  • Luas sayap: 78.8 m²
  • Bobot kosong: 18,500 kg
  • Bobot terisi: 26,000 kg
  • Bobot berguna: 7,500 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 37,000 kg
  • Mesin:Saturn-Lyulka AL-41F turbofan
    • Dorongan kering: 96.1 kN masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 152 kN masing-masing

Kinerja

Persenjataan

  • Senjata api: 2× meriam dalaman berkaliber 30 mm
  • Titik keras: 8 tenggekan, 4 pada setiap belah pesawat.

Avionik

  • Radar: Radar N050(?)BRLS AESA/PESA (peningkatan IRBIS-E) pada Sukhoi Su-35
  • Frekuensi: 3 mm (0.118 in)
  • Ukur lilit: 0.7 m (2 kaki 4 in)
  • Sasaran: Menjejak 32, menyerang 8
  • Jarak: 400 km (248 batu)
    • EPR: 3 m² (32.3 kaki²) di jarak 160 km (99.4 batu)
    • RCS: 0.01 m² di jarak 90 km (55 batu)
    • Azimut: +/-70°, +90/-50°
  • Kuasa: 4,000 W
  • Berat: 65 hingga 80 kg (143 hingga 176 lb

Sistem persenjataan internal PAK FA

Persenjataan

Persenjataan tidak dipasang pada prototipe yang yang telah menjalani uji penerbangan. Tapi kemungkinan besar Sukhoi T-50 PAK FA akan dilengkapi dengan senapan GSh-301 yang memiliki kaliber 30 mm. Untuk persenjataan rudal, kemungkinan akan digunakan rudal jenis Izdeliye 810, K74, K30, KH38M, dan KH58 USHK. Bom yang diangkut adalah bom berpandu yang memiliki bobot dari 250 kg hingga 1.500 kg.
 

Blogger news

Blogroll

About