Sukhoi PAK FA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sukhoi T-50 PAK FA adalah jet tempur generasi kelima yang
dikembangkan oleh Sukhoi OKB untuk Angkatan Udara Rusia. Pembuat pesawat
tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur Mig-29 Fulcrum
dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, Sukhoi
T-50 juga dijadikan sebagai dasar untuk proyek Sukhoi HAL FGFA yang
bertujuan mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara India.
Sukhoi T-50 sengaja dirancang untuk menandingi jet tempur siluman
F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Penerbangan perdana Sukhoi
T-50 dilakukan pada tanggal 29 Januari 2010. Kemudian disusul dengan
penerbangan kedua pada tanggal 12 Februari 2010. Dan hingga pada tanggal
31 Agustus 2010, PAK FA Sukhoi T-50 sudah 17 kali melakukan
penerbangan.
Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan, telah memproyeksikan pemasaran
1.000 unit Sukhoi T-50 PAK FA dalam waktu empat dekade ke depan.
Pembuatan jet tempur siluman ini akan dilakukan berdasarkan kerja sama
Rusia dengan India. Kedua negara tersebut masing-masing akan memiliki
200 unit Sukhoi T-50, sedangkan 600 unit berikutnya akan dijual kepada
negara-negara lain. Pada tahap pertama Angkatan Udara India akan
memperoleh 50 unit pesawat versi satu crew (versi Rusia) sebelum
pengembangan Sukhoi T-50 dengan 2 crew yang akan dikembangkan pada
proyek FGFA. Sedangkan Departemen Pertahanan Rusia akan membeli 10 unit
pada produksi tahap pertama di tahun 2012, kemudian disusul pembelian 60
unit pada tahun 2016.
Sementara itu Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan
Teknologi Sukhoi, telah memproyeksikan bahwa Vietnam akan menjadi negara
kedua setelah Rusia dan India yang akan membeli produk Sukhoi T-50 PAK
FA ini. Jet tempur ini diharapkan memiliki masa operasional sekitar 30
hingga 35 tahun.
Proses pembuatan Sukhoi PAK FA
Produksi
Pada dasawarsa 1980an, saat Uni Sovyet membutuhkan pesawat tempur
baru untuk menggantikan Mig-29 dan Su-27, dua proyek pengembangan jet
tempur baru telah diusulkan untuk memenuhi kebutuhan ini. Kedua proyek
tersebut menghasilkan pesawat tempur Su-47 buatan Sukhoi dan MiG 1.44
buatan Mikoyan. Selanjutnya pada tahun 2002 Sukhoi terpilih untuk
mengembangkan jet tempur baru. Hasilnya adalah PAK FA Sukhoi T-50 yang
merupakan perpaduan teknologi tempur udara dari Su-47 dan Mig 1,44.
Desain ini disetujui oleh Departemen Pertahan Rusia pada musim panas
tahun 2009.
Pengembangan sistem avionik pada jet tempur baru ini telah melibatkan
Ramenskoye Instrument Building Design Bureau, Tikhomirov Scientific
Research Institute of Instrument Design, Ural Optical and Mechanical
Plant, Polet firm, dan Central Scientific Research Radio Engineering
Institute. Sementara untuk pembuatan mesin Sukhoi T-50 dipercayakan
kepada NPO Saturn.
Pada tanggal 8 Agustus 2007, Alexander Zelin dari Angkatan Udara
Rusia melaporkan bahwa pengembangan pesawat jet tempur generasi kelima
ini telah memasuki tahap akhir dan prototipe pertama sudah siap untuk
melakukan uji coba terbang. Dan meloncat beberapa waktu kemudian,
tepatnya pada 11 September 2010 lalu, media Business Standard dari India
melaporkan bahwa para perunding yang mewakili Rusia dan India telah
menyepakati kontrak desain awal guna mendapatkan persetujuan dari
kabinet. Untuk kesepakatan ini, kedua negara setuju untuk mengalirkan
dana masing-masing sebesar US$.6 miliar guna menangani proyek FGFA yang
bakal membutuhkan waktu antara 8 hingga 10 tahun.
Penerbangan PAK FA
Penerbangan perdana
Penerbangan perdana Sukhoi T-50 PAK FA yang awalnya direncanakan akan
dilakukan pada awal 2007 ternyata gagal disebabkan oleh kendala teknis.
Kepala Angkatan Udara Rusia, Alexander Zelin, mengungkapkan bahwa
hingga Agustus 2009, kendala teknis tersebut belum berhasil dipecahkan
solusinya. Akhirnya Su T-50 bisa melesat di udara pertama kali pada
tanggal 29 Januari 2010. Bertindak sebagai pilot pada penerbangan
perdana ini adalah Sergey Bogdan yang membawa Su T-50 terbang selama 47
menit. Menurut rencana, prototipe Su T-50 akan dipamerkan pada MAKS
Airshow tahun 2011.
Perbandingan desain Sukhoi PAK FA dengan F-22 Raptor
Desain
Meskipun sebagian besar informasi tentang Sukhoi T-50 PAK FA telah
diumumkan secara luas, namun sebagian kalangan meyakini bahwa masih ada
beberapa fakta yang disembunyikan. Misalnya kemampuan supercruise
(mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner), persenjataan berupa
misil udara ke udara dan udara ke permukaan, rudal anti kapal laut,
radar AESA dengan elemen 1.500 array yang kabarnya memiliki kecerdasan
buatan. Bahan komposit yang digunakan pada Sukhoi T-50 diperkirakan
mencapai 25% dari keseluruhan berat pesawat dan sekitar 75% merupakan
pelapis permukaan badan pesawat. Badan pesawat juga terdiri dari 75%
titanium. Dilaporkan juga bahwa pesawat siluman buatan Rusia ini
memiliki kemampuan maneuver yang melebihi F-22 Raptor.
Sistem avionik dan mesin Sukhoi PAK FA
Sistem Avionik
Radar kompleks PAK FA SH121 memiliki tiga radar X-Band AESA yang
terpasang pada bagian depan dan sisi pesawat. Kemudian didukung juga
oleh radar L-Band yang terpasang pada permukaan sayap yang terbukti
telah meningkatkan efektivitas terhadap target VLO yang dioptimalkan
pada frekuensi X-Band. Pesawat tempur ini juga memiliki IRST IR / search
optik dan sistem pelacakan. Sementara itu, Hindustan Aeronautics Ltd
dikabarkan akan menyediakan sistem navigasi dan sistem komputer misi.
Mesin
Pada penerbangan perdana, Sukhoi T-50 PAK FA menggunakan mesin 117S
(AL-41F1A) yang mampu memberikan daya dorong hingga 142 kN. Mesin ini
mampu menghasilkan gaya dorong lebih besar dan memiliki sistem
otomatisasi yang kompleks, untuk memfasilitasi mode penerbangan seperti
manuver.
Uji coba penerbangan Sukhoi PAK FA
Uji Penerbangan
Pada rekaman video penerbangan perdana menunjukkan bahwa PAK FA Su
T-50 tidak memiliki kemudi konvensional seperti ekor vertikal yang dapat
digerakkan. Sebagai gantinya digunakan ekor V seperti yang digunakan
oleh jet tempur YF-23 buatan Northrop dan dilengkapi dengan ekor
horizontal sebagai stabilisator seperti yang digunakan pada F-22 Raptor.
Spesifikasi Sukhoi PAK FA
Spesifikasi
Berhubung Sukhoi T-50 masih dalam proses pengembangan, maka
spesifikasi dibawah ini hanyalah gambaran awal yang diambil dari
berbagai informasi yang sudah beredar.
Karakteristik umum
- Kru: 1/2 untuk versi India
- Panjang: 22.0 m
- Lebar sayap: 14.2 m
- Tinggi: 6.05 m
- Luas sayap: 78.8 m²
- Bobot kosong: 18,500 kg
- Bobot terisi: 26,000 kg
- Bobot berguna: 7,500 kg
- Bobot maksimum lepas landas: 37,000 kg
- Mesin: 2× Saturn-Lyulka AL-41F turbofan
- Dorongan kering: 96.1 kN masing-masing
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 152 kN masing-masing
Kinerja
- Laju maksimum: Mach 2+ di altitud (2450+ km/j, 1,500 bsj)
- Had-g: 9 g)
- Laju jelajah: 1,300 km/j (807.8 bsj)
- Jarak jangkau ferri: 4,000 to 5,500 km
- Batas tertinggi servis: 20,000 m
- Laju panjat: 350 m/s
- Beban sayap: 470 kg/m²
- Dorongan/berat: 0.84 (tujahan kering)
- Dorongan/berat minimum:
- Dengan pembakar lanjut: 1.19
- Keperluan panjang landasan: 350 m (1,148 kaki)
- Ketahanan: 3.3 jam (198 minit)
Persenjataan
- Senjata api: 2× meriam dalaman berkaliber 30 mm
- Titik keras: 8 tenggekan, 4 pada setiap belah pesawat.
Avionik
- Radar: Radar N050(?)BRLS AESA/PESA (peningkatan IRBIS-E) pada Sukhoi Su-35
- Frekuensi: 3 mm (0.118 in)
- Ukur lilit: 0.7 m (2 kaki 4 in)
- Sasaran: Menjejak 32, menyerang 8
- Jarak: 400 km (248 batu)
- EPR: 3 m² (32.3 kaki²) di jarak 160 km (99.4 batu)
- RCS: 0.01 m² di jarak 90 km (55 batu)
- Azimut: +/-70°, +90/-50°
- Kuasa: 4,000 W
- Berat: 65 hingga 80 kg (143 hingga 176 lb
Sistem persenjataan internal PAK FA
Persenjataan
Persenjataan tidak dipasang pada prototipe yang yang telah menjalani
uji penerbangan. Tapi kemungkinan besar Sukhoi T-50 PAK FA akan
dilengkapi dengan senapan GSh-301 yang memiliki kaliber 30 mm. Untuk
persenjataan rudal, kemungkinan akan digunakan rudal jenis Izdeliye 810,
K74, K30, KH38M, dan KH58 USHK. Bom yang diangkut adalah bom berpandu
yang memiliki bobot dari 250 kg hingga 1.500 kg.
No comments:
Post a Comment